Oleh : Sya'roni Imam
Tak seperti biasanya. Dudu hampir
2 minggu ini terlihat murung. Tak ada semangat dan gairah hidup yang terpancar
di wajahnya. Prof. Yo mendepaknya dari
laboratorium karena terlambat datang 5
menit setelah praktikum dimulai. Bukan cuma nilai yang akan
dipotong, tapi uang bulanan juga harus direlakannya dengan cuma-cuma. Seratus
ribu melayang!
“hehehe...sudahlah Dudu. uang
seratus ribu itu mudah dicari. Uang tersebut dari mahasiswa, untuk asisten, dan
pada dosen, ” sindir Prof. Yo.
“Lho... tidak bisa begitu Prof.
Itu artinya manis di situ, pahit di sini, ” gugat Dudu.
“Tenang dulu Dudu, semua ini demi
kebaikan dan kepentingan mahasiswa.”
“Kebaikan dari mana? Aku jadi
takut malahan. Sampai-sampai ngerjain laporan waktu sedang kuliah. Kuliahku, ya laporanku itu. tak mendapat
ilmu!”