About Us

Welcome to our site !!! Please enjoy it . . . *^o^*

Kamis, 23 Januari 2014

Mari Hangatkan Keluarga Kita!

Yah, mungkin para pembaca akan menorehkan satu pertanyaan mengenai judul diatas. Menghangatkan? Keluarga? Ada apa dengan keluarga kita? Apa ada yang salah? Salah satu pertanyaan tersebut pasti ada yang terlintas dalam benak pembaca. Keluarga, yah, keluarga yang penulis maksud disini adalah himpunan mahasiswa kimia atau yang lebih sering disebut HMK kita ini. Kita menyebut HMK kita ini sebagai keluarga, keluarga kecil kita, keluarga kedua kita. Namun, sudahkah kita menemukan esensi yang sesungguhnya dari kata keluarga itu sendiri? Atau, sudahkah kita merasakan kehangatan didalam keluarga itu sendiri? Jika belum, haruskah kita pergi meninggalkan keluarga ini? Atau memang jika sudah, bagaimana caranya agar kita selalu menjaga kehangatan keluarga itu?

Diluar dari semua itu, penulis hanya ingin memaparkan suatu hal. Selama ini kita selalu menyebut HMK kita ini sebagai keluarga, namun sudahkah setiap orang yang ada dalam HMK itu sendiri telah merasakan makna dari keluarga itu? Sudahkah kita mengenal dengan baik saudara-saudara kita layaknya keluarga yang semestinya? Ataukah kata keluarga yang selama ini diucapkan hanyalah sebuah kata pemanis? Sebelum kita membahas lebih lanjut, maka ada baiknya kita bertanya pada diri kita sendiri, sudahkah kita merasakan keluarga itu? Jika sudah, maka pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan saya yang biasa ini. Namun jika hati kecil anda berkata belum, mari kita bahas lebih lanjut.

Menurut teman-teman himpunan yang lain, dalam artian ini diluar HMK, kita terlihat seperti keluarga yang harmonis. Namun, apakah kita sudah se-harmonis yang mereka pikirkan? Apakah harmonisnya kita hanya terlihat diluarnya saja? Jika memang kita sekarang belum bisa menciptakan keluarga yang benar-benar harmonis tersebut, maka sudah seharusnya kita berbenah diri. Kita rendahkan ego kita supaya mampu memahami saudara kita. Karena sejujurnya ini menjadi sebuah tantangan untuk membuat satu pandangan yang selaras antara kita yang berbeda watak ini. Sebagian pembaca mungkin menganggap jika kita sudah seperti keluarga harmonis, tapi penulis meyakini sebagian kecil pembaca yang lain merasakan hal yang berbeda. Lalu, bagaimana cara kita untuk menghangatkan keluarga kita ini?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menginstropeksi diri kita sendiri dan tentunya berfikir dewasa dan jujur. Jika masing-masing dari kita telah berinstropeksi diri, maka kita tidak akan lagi saling menyalahkan. Kita tidak akan lagi mempunyai rasa kesal yang terpendam, kita tidak akan mengumpat seperti “Ah! Apaan sih!” atau “Katanya keluarga?”. Setelah berinstropeksi diri, kita akan mampu mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini tidak tersampaikan dan tentu saja dengan cara kekeluargaan yang semestinya. Setelah semua saudara kita menyampaikan uneg-unegnya, kita mampu menyelesaikan masalah tersebut. Masalah yang membuat keluarga kita ini sedikit renggang. Sebenarnya tidak ada yang salah, hanya saja kita yang belum mampu memahami saudara kita dan kita yang belum meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga kita. Jika didalam keluarga kita ada yang salah, tidak semestinya kita berdiam diri lalu pergi meninggalkan keluarga kita. Ada baiknya jika kita memperbaikinya, sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti. Meski perjuangan yang kita lakukan membutuhkan waktu yang lama. Jika kita malah memilih untuk meninggalkan, maka apa jdainya keluarga kita? Masalah yang ada pada keluarga kita yang ada malah semakin bertambah. Tidak sepantasnya juga kita lari dari masalah, lebih bijak jika kita mampu menyelesaikan masalah dalam keluarga tersebut. Sebenarnya penulis sangat menyayangkan jika ada saudara kita yang meninggalkan keluarga ini. Dia merasa jika keluarga ini sudah tidak terasa seperti keluarga, lalu dia memutuskan untuk pergi. Yah, cukup tahu jika dia merasakan ketidaknyamanan didalam keluarga kita sendiri. Namun, apakah dengan pergi meninggalkan keluarga kita itu adalah pilihan terbaik? Rasanya tidak, dan alangkah lebih baik jika kita memperbaiki keluarga kita ini. Seperti yang sudah penulis paparkan tadi, menyelesaikan masalah yang ada, meski butuh waktu yang tidak singkat.

Sejak awal, kita konsisten menyebut ini sebagai keluarga. Maka sudah seharusnya kita menjaga ikatan keluarga itu. Jika dirasa ada yang salah dengan keluarga ini, tolong janganlah dipendam tapi ungkapkanlah dengan cara yang baik-baik. Tidak pula dengan kita memberi kritik yang pedas dan tidak membangun yang hanya mencela kekurangan dari keluarga ini. Tidak pula dengan memalingkan muka dari keluarga ini, atau pergi meninggalkan keluarga ini. Ingat, semua itu tidak menyelesaikan masalah dalam keluarga ini.

Jika didalam lapangan, kita masih belum mampu bersikap adil pada anggota keluarga ini, maka benahilah dulu diri kita. Jika kita masih mempunyai asumsi “aku lebih dekat sama dia, biar dia saja”, maka hal itulah yang menjadi salah satu penyebabnya. Kita harus menghapus kata “lebih”, kita semua sama, kita “sama” dekat tidak ada yang “lebih” dekat, karena itulah yang dinamakan keluarga. Mungkin karena kita yang jarang sekali menghabiskan waktu bersama layaknya sebuah keluarga, yang menyebabkan kita belum mampu bersikap adil pada saudara-saudara kita yang lain.

Dengan lebih banyaknya waktu yang dihabiskan bersama, berbagi cerita mengenai masalah yang ada, kehangatan keluarga yang kita harapkan pasti akan tercipta. Terlebih sekarang kita mendapatkan anggota keluarga yang baru. Alangkah baiknya jika kita menyambut mereka dengan kehangatan keluarga yang sebenanya, supaya mereka nyaman didalam keluarga ini, supaya tidak akan pernah terfikir oleh mereka untuk meninggalkan keluarga ini. Keluarga ini, kita harus benahi dan menghangatkannya bersama-sama, karena untuk itulah kita menjadi keluarga besar mahasiswa kimia.

HMK, keluarga yang akan selalu harmonis...


Kebal Chemistry : Kimia Organik II

Divisi Litbang HMK UII telah mengadakan KEBAL (Kelompok Belajar) Kimia organik , pada 18 Januari 2014 sebagai bekal menghadapi UAS. bertempat di Ruang lembaga FMIPA. Termakasih untuk Sa'id El-kindyyang bersedia menjadi tutor dalam kelompok belajar kali ini, untuk mendatang semoga KEBAL dapat terus berjalan lancar dan kakak tingkat yang lainnya juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai wahana sharing ilmu 


Simulasi Raker HMK Untuk Anggota Magang

[News] 
Untuk menindaklanjuti perekrutan anggota magang, PPSDM HMK UII mengadakan simulasi rapat kerja HMK yang telah diselenggarakan pada 19 Januari 2014, bertempat di ruang lembaga FMIPA UII. Anggota magang di berikan amanat untuk mempresentasikan masing-masing proker setiap divisi serta mendiskusikan permasalahan yang ada. acara ini di pimpin oleh anggota magang itu sendiri loh . Diharapkan simulasi rapat kerja ini dapat melahirkan kader-kader terbaik HMK sebagai agent of change 


Rabu, 22 Januari 2014

Prodi Ilmu Kimia UII Pionir dalam Pengembangan Minyak Atsiri di Indonesia

Kebutuhan industri akan produk minyak atsiri berkualitas terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan tingginya diversifikasi produk yang membutuhkan kandungan minyak atsiri mulai dari produk parfumkosmetik, perasa makanan dan minuman, dan juga pada produk pembersih rumah tangga. Hal ini tentunya menjadi peluang tersendiri bagi industri lokal pengolahan minyak atsiri yang memang sedang menggeliat. Sayangnya, dukungan riset untuk meningkatkan kualitas minyak atsiri belum banyak dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Padahal melalui riset, perguruan tinggi dapat berperan mendorong bangkitnya industri minyak atsiri lokal yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Prodi Ilmu Kimia UII merupakan salah satu pelopor dalam hal ini. Sebab lewat Pusat Studi Minyak Atsiri (Center forEssential Oils Studies) sebagai centre of excellence, prodi Ilmu Kimia UII turut menjadi pionir dalam pengembangan minyak atsiri di Indonesia.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Prodi Ilmu Kimia UII, Riyanto, M.Si, Ph.D dalam laporannya ketika membuka acara Tasyakuran Raihan Akreditasi A Prodi Ilmu Kimia UII sekaligus Peresmian Pusat Studi Minyak Atsiri pada Selasa (3/12) di Fakultas MIPA UII. Turut hadir dalam acara ini segenap pimpinan di lingkungan UII, seperti Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, Wakil Rektor I UII Nandang Sutrisno, SH, LLM, Ph.D, Wakil Rektor III UII Ir. Bachnas, M.Sc, beserta para dekan, dan civitas akademika UII.
Dalam paparannya, Riyanto mengatakan bahwa saat ini belum banyak perguruan tinggiyang  secara serius dan konsisten melakukan penelitian tentang minyak atsiri. Padahal menurutnya produk ini mempunyai nilai ekonomi tinggi di kalangan industri. “Fokus Prodi Ilmu Kimia UII adalah memberdayakan ekonomi lokal lewat penelitian minyak atsiri di pusat studi yang kita dirikan”, ungkapnya. Penelitian di Pusat Studi Minyak Atsiri telah ditunjang dengan laboratorium dan peralatan modern yang tersertifikasi.  
Ia mengaku berbagai pihak mulai dari masyarakat, pelaku industri, hingga dinas pemerintah yang datang mengunjungi UII untuk belajar tentang minyak atsiri. Selain itu, timnya juga secara rutin melakukan pembinaan kepada beberapa sentra industri minyak atsiri yang dikelola oleh masyarakat lokal. Riyanto juga mengatakan bahwa hal ini tidak terlepas dari kontribusi Prof. Dr. Hardjono Sastrohamidjojo sebagai peletak batu pondasi intelektual pengembangan minyak atsiri di lingkungan Ilmu Kimia UII.
Sementara Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec menyambut baik dan memberikan apresiasinya baik atas capaian akreditasi A Prodi Ilmu Kimia UII maupun atas inovasi lewat pendirian Pusat Studi Minyak Atsiri. Dalam sambutannya, ia memberi semangat bahwa setiap prodi di lingkungan UII hendaknya terus berinovasi dan mengembangkan diri guna menjadi prodi unggulan yang turut meningkatkan kualitas pendidikan di UII. “Jadilah Prodi unggulan yang menyebarluaskan ilmu pengetahuan pada masyarakat sesuai visi rahmatan lil alamin”, tandasnya.
Senada Dekan FMIPA UII, Yandi Syukri, M.Si, Apt juga mengungkapkan bahwa FMIPA UII terus mendorong kemajuan dan pengembangan prodi-prodi di bawahanya mulai dari prodi Ilmu Kimia, Farmasi, dan Statistisk. “Saya selalu tekankan pada teman-teman dosen maupun tenaga kependidikan di lingkungan FMIPA untuk memaksimalkan kinerjanya sehingga kita dapat menjadi yang terdepan dalam banyak hal”, katanya. Ia merujuk pada keberadaan Mini Teaching Hospital dan Pusat Studi Minyak Atsiri di mana keduanya merupakan terobosan yang dilakukan oleh civitas akademika FMIPA UII.
Selanjutnya Rektor UII secara simbolis menekan bel sirine yang menandai peresmian Pusat Studi Minyak Atsiri UII. Rektor beserta jajarannya kemudian mengunjungi laboratorium pengolahan minyak atsiri untuk melihat secara langsung proses penyulingan bahan mentah menjadi minyaka atsiri yang berkualitas.


Sumber : www.uii.ac.id

Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia Pelajari Lembaga Kemahasiswaan UII

Tidak hanya seputar program studi saja, studi banding yang dilakukan oleh rombongan Universitas Sultan Zainal Abidin Malaysia kali ini membidik lembaga kemahasiswaan UII. Rombongan yang berjumlah 13 orang yang dipimpin oleh Deputy Vice Chancellor Prof. Dr. Nikwan bin Omar diterima oleh Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec dan Wakil Rektor III Ir. Bachnas, M.Sc, Rabu (15/1) di Gedung GBPH Prabuningrat, kampus terpadu UII. Rombongan ini sengaja berkunjung ke UII untuk mempelajari bagaimana seluk beluk lembaga kemahasiswaan yang ada di UII dan hubungan lembaga tersebut dengan pimpinan universitas. Selain itu, turut hadir Direktur Kemahasiswaan UII, Direktur Pemasaran, Kerjasama, dan Alumni, Direktur Humas UII serta Ketua LEM UII.
Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec menyambut baik adanya kunjungan dari Universitas Sultan Zainal Abidin. Menurutnya kunjungan kali pertama ini dapat menjadi pembuka jalan untuk menjalin kerjasama yang lebih erat di antara kedua universitas. “UII memiliki program pengembangan mahasiswa yang juga dapat diikuti oleh mahasiswa asing, seperti community development program lewat KKN yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya”, ungkapnya.
Sementara, Wakil Rektor III UII, Ir. Bachnas, M.Sc lebih memaparkan tentang cikal bakal terbentuknya organisasi kemahasiswaan di UII. Sejak awal memang UII telah memberikan otonomi yang luas bagi para mahasiswanya untuk membentuk wadah berserikat dan berkumpul. Tidak hanya itu, dukungan finansial dan bimbingan juga terus mengalir dari pihak universitas sehingga hubungan antara keduanya berjalan dengan erat. “Kita ingin mahasiswa mempunyai tanggungjawab dan amanah agar mereka berkembang menjadi pemimpin yang baik nantinya”, katanya.
Sedangkan, Prof. Dr. Nikwan setelah mengikuti paparan dari UII merasa bahwa kedua universitas memiliki banyak kesamaan. “Seperti UII kami juga berawal dari Sekolah Tinggi Agama, yang kemudian berkembang menjadi universitas seperti sekarang”, tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa universitas memang sudah selayaknya menaruh perhatian besar dalam hal pengembangan mahasiswa. Universitas Sultan Zainal Abidin yang terletak di Kota Kuala Terengganu merupakan universitas publik yang tergolong muda di Malaysia yang baru diresmikan pembentukannya di tahun 2006.

Sumber : www.uii.ac.id

Perlindungan Cagar Budaya Tak Cukup Hanya dengan Instrumen Hukum



Indonesia sebagai negara yang kaya dengan peninggalan cagar budaya baik yang berupa bangunan maupun benda-benda peninggalan sejarah menghadapi ancaman akan hilangnya peninggalan yang adi luhung ini. Berbagai kasus pencurian atau pemalsuan terhadap benda cagar budaya terus terjadi, seperti dalam kasus hilangnya empat artefak emas di Museum Nasional di tahun 2013. Selain itu, tidak sedikit bangunan cagar budaya yang beralih fungsi atau rawan hancur karena dalih pembangunan. Meski pemerintah telah menyediakan instrumen hukum untuk melindungi benda cagar budaya ini namun toh itu dianggap belum mampu menghentikan tindak kejahatan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan perhatian serius dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, LSM, swasta, akademisi, dan masyarakat untuk bersama-sama melindungi keberadaan benda cagar budaya.
Seperti diungkapkan oleh Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec ketika membuka acara Simposium Internasional bertema “Reactualization of International Law in Protecting Archeological Properties and its Implication towards the Cultural Heritage Law in Indonesia” di Auditorium Kahar Muzakkir UII, Selasa (21/1). Simposium yang dihadiri oleh segenap akademisi, praktisi, dan birokrat ini digagas oleh CLDS (the Centre for Local Development Studies), salah satu pusat studi di UII. Turut hadir dalam simposium ini Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Dr. Hamdan Zoelva, SH, MH yang juga memberikan keynote speechnya, Bupati Musi Rawas, Dr. Ridwan Mukti, MH, Direktur the Institute of Migrants Rights, Pranoto Iskandar, dan Direktur CLDS, Prof. Jawahir Thantowi, Ph.D. Simposium juga menghadirkan para pakar di bidangnya baik dari Indonesia juga asing.
Prof. Edy dalam sambutannya menyatakan bahwa tindak pencurian dan pemalsuan terhadap benda-benda cagar budaya adalah masalahserius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. “Cagar budaya adalah bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Peninggalan nenek moyang yang bernilai tinggi ini perlu mendapat perlindungan”, ungkapnya. Ia mengajak segenap pihak yang hadir dalam simposium internasional ini untuk menggalang kepedulian dalam mewujudkan hal ini.
Prof. Edy menganggap bahwa meski saat ini telah ada berbagai regulasi baik yang sifatnya lokal maupun internasional yang mengatur perlindungan cagar budaya, namun hal itu dianggap belum cukup sebagai solusi final. “Yang tak kalah penting adalah kepedulian segenap komunitas baik dari pemerintah, akademisi, maupun birokrat untuk bergerak bersama”, pesannya.
Sementara Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Dr. Hamdan Zoelva dalam keynote speechnya menegaskan komitmen negara dalam melindungi benda cagar budaya sebagai aset bangsa yang tak ternilai harganya. Jaminan negara ini ditunjukkan melalui konstitusi yang mengatur tentang hal itu, yakni UU No.11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. UU tersebut memberikan memberi kewenangan kepada Pemerintah dan partisipasi masyarakat untuk mengelola cagar budaya dalam suatu sistem manajerial perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang baik.
“Terbentuknya bangsa Indonesia adalah hasil dari dinamika budaya yang berlangsung panjang. Bangsa yang tidak dapat melindungi peninggalan budayanya adalah bangsa yang abai dan mengalami krisis identitas”, tegasnya. Peninggalan cagar budaya merupakan elemen penting dalam pembentukan identitas sebuah bangsa.
Hamdan menjelaskan bahwa negara sebagai ‘rumah’ sebuah bangsa mempunyai kewajiban untuk melindungi eksistensi budaya dan aktif mendorong perkembangan kebudayaan tersebut. Ia juga memaparkan tentang Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang menurutnya dapat diperluas pemaknaannya dalam konteks perlindunguan cagar budaya. “Sama seperti bumi, air, dan kekayaan alam, benda-benda cagar budaya sebenarnya juga milik rakyat yang bahkan tidak dapat dinilai oleh materi namun sebagai warisan kebudayaan umat manusia”, tandasnya. Ia berharap simposium dapat menelurkan gagasan dan masukan untuk berharga bagi pihak-pihak terkait agar lebih concern dalam melindungi cagar budaya.
Selama berada di UII, Ketua MK beserta rombongan yang didampingi Rektor UII menyempatkan diri mengunjungi Museum UII dan peninggalan Candi Kimpulan yang berada di kompleks Perpustakaan Moh. Hatta.


Sumber : www.uii.ac.id

Calon Rektor UII Diharapkan Bawa Nilai Keunikan dalam Pengembangan Kampus



Susksesi kepemimpinan di Universitas Islam
Indonesia (UII) saat ini telah sampai pada tahap penyampaian arahan strategis UII bagi para calon rektornya yang berlangsung pada Kamis (22/1). Panitia pemilihan rektor UII periode 2014-2018 mengundang 5 calon rektor terpilih untuk hadir di Ruang Sidang pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII Jl. Cik DitiroYogyakarta guna mencermati arahan langsung dari PYBW UII. Seperti disampaikan oleh Dr. Lutfi Hasan, MS, selaku ketua PYBW bahwa penyampaian arahan strategis bukan sekedar formalitas tetapi sebagai acuan dalam penyusunan action plan pada 4 Februari 2014 mendatang dan juga sebagai gambaran dalam penysunan rencana strategis (renstra) bagi rektor terpilih. Diharapkan melalui arahan inidapat terbangun sinergisitas hubungan antara Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan.
“Kita berharap sejak awal terbangun hubungan yang in line mulai dari arah strategis yayasan sampai ke penyusunan renstra dan seterusnya, sehingga semuanya dapat berjalan sinergis.” Jelasnya.
Lebih lanjut Lutfi menjelaskan bahwa salah satu aspek penting yang harus diterjemahkan oleh para calon rektor, baik dalam penyusunan action plan maupun renstra bagi rektor terpilih adalah orientasi untuk menjadikan keunikan sebagai keunggulan dalam pengembangan UII. Hal ini guna menyelaraskan dengan arahan jangka panjang dari PYBW mulai tahun 2008 sampai tahun 2023.
Melalui nilai-nilai keunikan yang dimiliki oleh UII nantinya diharapkan akan menempatkan UII sebagai perguruan tinggi yang siap bersaing dengan perguruan tinggi lain. “Arah pendidikan di UII tahun 2013-2018 diarahkan pada sesuatu yang unik untuk menjadi keunggulan(excellences) bagi universitas yang berbeda dengan institusi lain” ungkapnya.
Adapun nilai keunikan yang dimaksud, menurut Lutfi salah satunya adalah dengan meneguhkan nilai ke-Islaman seperti yang dicita-citakanfounding fathers UII. Oleh karena itu, untuk lima tahun ke depan diharapkan calon rektor untuk fokus pada nilai-nilai Islam sebagai keunggulan. Penekanan nilai Islam diharapkan akan melahirkan generasi-generasi yang berintegritas baik dari segi intelektual dan keagamaan. Selain itu, dengan mengunggulkan nilai-nilai ke-Islaman, diharapkan juga lima tahun ke depan UII mampu berkontribusi dalam berbagai hal sesuai dengan visinya. Sebab eksitensi UII ditunggu oleh umat mengingat keberadaan UII sebagai perguruan tinggi yang netral tentu akan lebih fair dalam terlibat dalam berbagai aktifitas sosial.
“UII diharapkan dapat berperan banyak lewat forum-forum dunia ke-Islaman dengan membawa jati diri Islam di UII, sehingga nilai mulia ini benar-benar berjalan implementatif,” tegasnya.
Guna memberikan kemudahan calon rektor dalam menyampaikan action plan-nya, maka pihak PYBW memberikan kerangka penyampainnya dimulai dari Pendahuluan, SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) analysis, dan ditutup dengan action plan 2014-2018.
Sementara itu, Ketua Pemilihan Rektor UII Dr. Abdul Jamil, SH, MH dalam paparannya menyampaikan action plan sebagai salah satu tahapan yang wajib dilalui dalam pemilihan rektor di UII. Masing-masing calon rektor wajib menyampaikan action plan-nya yang rencananya akan dilangsungkan di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus terpadu UII pada 4 Februari mendatang.
Turut hadir dalam penyampaian arahan strategis tersebut, adalah kelima calon rektor UII yaitu, Prof. Drs. Hadri Kusuma, MBA, DBA, Prof. Ir. Mochamad Teguh, MSCE., Ph.D, Nandang Sutrisno, SH, M.Hum, LLM, Ph.D, Prof. Jawahir Thontowi, SH., Ph.D, Prof. Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U, dan pengawas PYBW UII.


Sumber : www.uii.ac.id

Up Greading Keluarga HMK


Kunjungan Industri 2014



HMK UII Proudly Present.
Sukabumi-Bandung
2 - 5 feb 2014
KUNJUNGAN INDUSTRI 2014!
- PT. Pocari Sweat
- PT. Yakult
*Wisata :
- Kawah Putih
- Danau Situ Patenggang
- Cibaduyut
*Fasilitas :
- Sertifikat
- Penginapan
- Makan
- Wisata
- Bus + fasilitas wifi

Rp. 715.000,-

Ket :
Mulai pendaftaran selasa, 21 Januari 2014. Dp Rp. 200.000,-/Rp. 300.000,-

AYOO, BURUAN DAFTAR!!
More info, cp :
Agung 089631241836
Novi 081804062406

DAFTAR NAMA MAGANG HMK 2013-2014

Berikut adalah nama-nama mahasiswa kimia angkatan 2013 yang diterima magang di HMK. Selamat bergabung kawan! ^^

MEDINFO:
Atika Nurul H.
Magfira Yarbo 
Indri Ovira W.
Siti Wulandari
Astika N.

SENIOR:
Lusi Sofia
Inggit Nalendra Z.
Ade Setiawan
Ayu Hanisa
Resti Zama A.

KWU:
Sapto Nugroho
Sintia Putri Sessa
Riska A.
Azizah

LITBANG:
M. Solehudin
Fitrio R.
Widia
Nurul Indriani
Widi
Siska N.
Maya Agustina
Nur Hikmah F.

HUMAS:
Solikin
Hendra
Irma N.
Nining
Nur Sofia
Merrin O.
Tomi A.
Hudoko W.
Titis
Faishol Wildan

PPSDM*:
Aulia Arif P.
M. Thareq Kemal H.
(selebihnya masih tunggu keputusan dan konfirmasi dari DIVISI PPSDM)
mohon bersabar.

Susunan Pengurus Himpunan Mahasiswa Kimia 2013-2014

Daftar Lengkap Pengurus HMK 2013-2014

1.      Ketua                          : Nefri Yandi                                      Angkatan 2011
2.      Sekretaris Umum        : Muh. Supwatul Hakim                       Angkatan 2011
3.      Wakil Sekretaris          : Desi Ira Nursulastri                           Angkatan 2011
4.      Bendahara Umum       : Nanda Candra Kartika                      Angkatan 2011



Divisi Pengembangan Potensi Sumber Daya Mahasiswa (PPSDM) :
            Koordinator    : Aprilia Dwi Annisa                           Angkatan 2011
            Anggota          : Dita Diyanti                                      Angkatan 2012
                                    Muhammad Maltuf Jazuli                   Angkatan 2012
                                    Muhammad Asyrofi Ansyori              Angkatan 2012
                                    Ririn Winarsih                                   Angkatan 2011
                                    Sucia Mutia                                      Angkatan 2012
                                    Dina Sulistiani                                   Angkatan 2012
                                    Dita Anggraini                                   Angkatan 2012
                                    Gilang Ahmad T.                               Angkatan 2011
                                    Mustain Billah                                   Angkatan 2011
                                   Chayanti Dwi Hastuti                       Angkatan 2012

Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan)         
Koordinator      : Mitha Herliana                                 Angkatan 2011
Anggota            : Novitasari                                        Angkatan 2012
 Rodhotul Uliya                                 
Angkatan 2012
 Happy Bunga                                   
Angkatan 2012
                          Tesa Nourma Y.                               Angkatan 2012
                          Lailatul Hafifah                                  Angkatan 2012

Divisi Humas (Hubungan Masyarakat)
Koordinator      : Anissa Permata Sari                         Angkatan 2011
Anggota            : Tusriawati                                        Angkatan 2011
 Visia Qodrillah                               
Angkatan 2011
                           Agunk Dwi P                                  Angkatan 2012
                           Fachrudin                                        Angkatan 2012
                           Novita Indriasari                             Angkatan 2012
                           Sulyani Fitri                                     Angkatan 2012
 Siti Sundari                                     
Angkatan 2012

Divisi KWU (Kewirausahaan)
Koordinator      : Alivia Maulidina Pawestri                Angkatan 2012
Anggota            : Nurul Huda S.                                Angkatan 2012
 Musta’it Romadhon                        
Angkatan 2012
 Nurul Syafrida                                
Angkatan 2012
                           Febi Putra Ramadhan                     Angkatan 2012
                           Diah Ariska                                    Angkatan 2012
 Riri                                                 
Angkatan 2012

Divisi Senior (Seni dan Olahraga)
Koordinator      : Ari Rudiyanto                                  Angkatan 2011
Anggota            : Nevi Filanty                                     Angkatan 2011
 Anissa Kusuna Wardani                 
Angkatan 2011             
 Adini Az-Zuhro                              
Angkatan 2012
                          Syipam Al-Ayubi                            Angkatan 2011
                                      Alfarizi F.                                       Angkatan 20112
                                      Ridha Pratama                               Angkatan 2012                                                          
 Divisi Medinfo ( Media Informasi)
Koordinator      : Zulfa Zuhrufa                                  Angkatan 2011
Anggota            : Febria Suryaningrum                       Angkatan 2012
 Dian Riyanti                                   
Angkatan 2012
 Astry Farhatun Nisa                       
Angkatan 2012

Kamis, 16 Januari 2014

Expo Essential Oil at UNS


Lagi-lagi Himpuinan Mahasiswa Ilmu Kimia (HMK) diundang untuk mengikuti expo magic chemistry.  Kali ini expo diadakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) di solo. Perwakilan setiap devisi dalam HMK mewakili untuk dapat mengikuti expo tersebut.
Expo dimulai hari senin tanggal 5 november 2012 lalu, untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan kami berangkat dari hari minggu malam tanggal 4 november 2012. Sesampainya di UNS kami disambut hangat oleh panitia himpunan Kovalen. Tak hanya disambut hangat, kami juga telah disediakan tempat menginap oleh panitia.
Besok paginya para perwakilan HMK antusias untuk menghias stand agar terlihat menarik. Tema stand HMK kali ini adalah essential oil seperti telah banyak dikenal orang bahwa ilmu Kimia Universitas Islam Indonesia dikenal dengan minyak astsiri-nya.
Peserta stand UNS kali ini tidak begitu banyak, hanya dihadiri oleh UNDIP, UGM dan UII. Walaupun hanya dihadiri oleh 3 Universitas, namun acara berjalan dengan lancar. Hanya kurang kondusif mengenai waktu saja sehingga terkesan sangat molor  dari jam yang telah dijadwalkan.
Namun dalam expo kali ini HMK pulang tidak membawa piala. Memang cukup disayangkan,namun ini dapat menjadi pelajar bagi kita semua. Peraih juara stand ialah UNDIP dan peraih juara magic chemistry  ialah UGM.