About Us

Welcome to our site !!! Please enjoy it . . . *^o^*

Rabu, 22 Januari 2014

Prodi Ilmu Kimia UII Pionir dalam Pengembangan Minyak Atsiri di Indonesia

Kebutuhan industri akan produk minyak atsiri berkualitas terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan tingginya diversifikasi produk yang membutuhkan kandungan minyak atsiri mulai dari produk parfumkosmetik, perasa makanan dan minuman, dan juga pada produk pembersih rumah tangga. Hal ini tentunya menjadi peluang tersendiri bagi industri lokal pengolahan minyak atsiri yang memang sedang menggeliat. Sayangnya, dukungan riset untuk meningkatkan kualitas minyak atsiri belum banyak dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Padahal melalui riset, perguruan tinggi dapat berperan mendorong bangkitnya industri minyak atsiri lokal yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Prodi Ilmu Kimia UII merupakan salah satu pelopor dalam hal ini. Sebab lewat Pusat Studi Minyak Atsiri (Center forEssential Oils Studies) sebagai centre of excellence, prodi Ilmu Kimia UII turut menjadi pionir dalam pengembangan minyak atsiri di Indonesia.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Prodi Ilmu Kimia UII, Riyanto, M.Si, Ph.D dalam laporannya ketika membuka acara Tasyakuran Raihan Akreditasi A Prodi Ilmu Kimia UII sekaligus Peresmian Pusat Studi Minyak Atsiri pada Selasa (3/12) di Fakultas MIPA UII. Turut hadir dalam acara ini segenap pimpinan di lingkungan UII, seperti Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, Wakil Rektor I UII Nandang Sutrisno, SH, LLM, Ph.D, Wakil Rektor III UII Ir. Bachnas, M.Sc, beserta para dekan, dan civitas akademika UII.
Dalam paparannya, Riyanto mengatakan bahwa saat ini belum banyak perguruan tinggiyang  secara serius dan konsisten melakukan penelitian tentang minyak atsiri. Padahal menurutnya produk ini mempunyai nilai ekonomi tinggi di kalangan industri. “Fokus Prodi Ilmu Kimia UII adalah memberdayakan ekonomi lokal lewat penelitian minyak atsiri di pusat studi yang kita dirikan”, ungkapnya. Penelitian di Pusat Studi Minyak Atsiri telah ditunjang dengan laboratorium dan peralatan modern yang tersertifikasi.  
Ia mengaku berbagai pihak mulai dari masyarakat, pelaku industri, hingga dinas pemerintah yang datang mengunjungi UII untuk belajar tentang minyak atsiri. Selain itu, timnya juga secara rutin melakukan pembinaan kepada beberapa sentra industri minyak atsiri yang dikelola oleh masyarakat lokal. Riyanto juga mengatakan bahwa hal ini tidak terlepas dari kontribusi Prof. Dr. Hardjono Sastrohamidjojo sebagai peletak batu pondasi intelektual pengembangan minyak atsiri di lingkungan Ilmu Kimia UII.
Sementara Rektor UII, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec menyambut baik dan memberikan apresiasinya baik atas capaian akreditasi A Prodi Ilmu Kimia UII maupun atas inovasi lewat pendirian Pusat Studi Minyak Atsiri. Dalam sambutannya, ia memberi semangat bahwa setiap prodi di lingkungan UII hendaknya terus berinovasi dan mengembangkan diri guna menjadi prodi unggulan yang turut meningkatkan kualitas pendidikan di UII. “Jadilah Prodi unggulan yang menyebarluaskan ilmu pengetahuan pada masyarakat sesuai visi rahmatan lil alamin”, tandasnya.
Senada Dekan FMIPA UII, Yandi Syukri, M.Si, Apt juga mengungkapkan bahwa FMIPA UII terus mendorong kemajuan dan pengembangan prodi-prodi di bawahanya mulai dari prodi Ilmu Kimia, Farmasi, dan Statistisk. “Saya selalu tekankan pada teman-teman dosen maupun tenaga kependidikan di lingkungan FMIPA untuk memaksimalkan kinerjanya sehingga kita dapat menjadi yang terdepan dalam banyak hal”, katanya. Ia merujuk pada keberadaan Mini Teaching Hospital dan Pusat Studi Minyak Atsiri di mana keduanya merupakan terobosan yang dilakukan oleh civitas akademika FMIPA UII.
Selanjutnya Rektor UII secara simbolis menekan bel sirine yang menandai peresmian Pusat Studi Minyak Atsiri UII. Rektor beserta jajarannya kemudian mengunjungi laboratorium pengolahan minyak atsiri untuk melihat secara langsung proses penyulingan bahan mentah menjadi minyaka atsiri yang berkualitas.


Sumber : www.uii.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar