Oleh : Zulfa Zuhrufa
“Apapun yang
pertama pasti
sulit, tidak bisa hanyalah belum terbiasa,” tutur Khoirul Himmi yang
akrab disapa mas Himmi pada acara temu
alumni yang bertempat di lantai II
Perpustakaan Pusat Universitas
Islam Indonesia pada Jum’at, 20 September 2013. Acara temu alumni kali ini memang sangat spesial karena menghadirkan
pasangan yang
pantas kita sebut ‘panutan’ dalam hal akademik maupun non-akademik. Khoirul Himmi dan Khoiria Oktaviani. Mereka berhasil
membuktikan bahwa “Cita dan Cinta” dapat saling
mendukung. Pada masa kuliahnya mereka saling belajar bersama, turut aktif dalam kegiatan organisasi seperti HMK dan mereka juga mengikuti PIMNAS dan mendapatkan medali perunggu pada tahun 2007.
Saat ini, Khoirul Himmi bekerja sebagai peneliti di LIPI (Lembaga Ilmu
Penelitian Indonesia) dan ia berhasil
mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan kuliah S2-nya di Kyoto
University. Kyoto University merupakan Universitas terbaik di Jepang. Sementara istrinya, Khoiria Oktaviani bekerja di Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan ia
juga
berhasil mendapat beasiswa untuk melanjutkan studinya ke Tsukuba
University yang merupakan kiblat pe- nelitian di Jepang.
Mereka antusias untuk menceritakan pengalamannya kepada kami. Acara semakin asyik ketika video Tsukuba University diputar. Video itu seakan membawa kami menghampiri dunia luas dan membuat seluruh mata tertuju kepada kehidupan di Jepang yang sangat disiplin dan modern. Sekejap membuat
kami ingin berada disana.
“Saya Merasa Beruntung kuliah
di Kimia UII,” tutur Khoirul
Khimmi.
“Saya baru menemukan satu-satunya jurusan yang hubungan
kedekatan
antara dosen dan mahasiswa sangat baik,” tambahnya. Kita semestinya menyadari bahwa aspek yang
tidak kalah penting adalah lingkungan yang kondusif. Lingkungan
di
sini dapat diibaratkan sebagai kampus UII dan dispesifikasikan menjadi jurusan Kimia sebagai lingkungan terdekat kita. Jadi,
sudah semestinya kita bangga
menjadi bagian
dari UII khususnya jurusan
Kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar